Selasa, 12 November 2013

OBSTRUKSI BILLIARIS


OBSTRUKSI BILLIARIS

 

A.    DEFINISI

Obstruksi billiaris merupakan suatu kelainan bawaan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu, sehingga cairan empedu tidakdapat mengalir kedalam usus dan akhirnya dikeluarkan dalam feses. ( Vivian Nanny Lia Dewi, 2010 )
Obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir kedalam usus untuk dikeluarkan sebagai sterkobilin dalam feses. Etiologi dari obstruksi biliaris adalah saluran empedu belum terbentuk sempurna, sehingga tersumbatnya pada saat amnion tertelan masuk. ( Wafi Nur Muslihatun, 2010 )
Obstruksi billiaris adalah tersumbatnya saluran kandung empedu karena terbentuknya jaringan fibrosis. ( Marmi,S.ST dan Kukuh Rahardjo, 2012)
Penyebab Obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke dalam usus untuk di keluarkan (sebagai sterkobilin ) di dalam feses.
Obstruksi billiaris adalah penyakit hat imenahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul dan adanya timbunan kristal di dalam empedu. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut

B.     ETIOLOGI

Penyebab ostruksi biliaris adalah tersumbatnya empedu sehingga empedu tidak dapat mengalir dalam usus untuk dikeluarkan (sebagaistrekobilin) di dalam feses. Penyebab obstruksi biliaris juga disebabkan karena kelainan kongenital dan degenerasi sekunder. Obstruksi duktus biliaris ini sering ditemukan, kemungkinan desebabkan:
1.    Batu empedu
2.    Karsinoma duktus biliaris
3.    Karsinoma kaput panksreas
4.    Radang duktus biliaris komunis yang menyebabkan striktura
5.    Ligasi yang tidak sengaja pada duktus biliaris komunis
Penderita tampaki kterik, akan sangat beratapa bila obstruksi tidak dapat diatasi, bilirubin serum yang terkonjugasi meningkat, feses pucat dan urine berwarna gelap (pekat). Biasanya terdapat juga peningkatan kadar alkalin fosfate serum terutama transaminase.
Apabila terjadi obstruksi biliaris persisten, empedu yang terbendung dapat mengalami infeksi, menimbulkan kolangitis dan abses hepar. Kekurangan empedu dalam usus halus mempengaruhi absorpsi lemak dan zat yang terlarut dalam lemak (misalny abeberapa jenis vitamin).

C.    TANDA DAN GEJALA
Adapun gejala-gejala dari obstruksi biliaris diantaranya yaitu:
1.      Gambaran klinis gejala mulai terlihat pada akhir minggu pertamaya ketika bayi tampak ikterus.
2.      Perut agak membuncit.
3.      Muntah setelah beberapa jam dilahirkan.
4.      Demam.
5.      Perut sakit di sisi kanan atas.
6.      Feses putih keabu-abuan.
7.      Warna urine lebih tua karena mengandung urbilinogen.
8.      Pemeriksaan diagnostic untuk menegakkan diagnosis obstruksi biliarisadalah dengan pemeriksaan radiologi dan kadar bilirubi darah.
Apabila terjadi obstruksi biliaris persisten, empedu yang terbendung dapat mengalami infeksi, menimbulkan kolangitis (duktus akan meradang) dan abses hepar. Kekurangan empedu dalam usus halus mempengaruhi absorpsi lemak dan zat yang terlarut dalam lemak (misalnya beberapa jenis vitamin).
Obstruksi akut duktus biliaris utama pada umumnya disebabkan oleh batu empedu. Secara klinis akan menimbulkan ikterus. Apabila kemudian sering terjadi infeksi pada traktus biliaris, duktus akan meradang (kolangitis) dan timbul demam. Kolangitis dapat belanjut menjadi abses hepar. Obstuksi biliaris yang berulang menimbulkan fibrosis traktus portal dan regenerasi nodul erselhepar. Keadaan ini disebut sirosisbiliaris sekunder.

D.    PENATALAKSANAAN
  1. Berikan perawatan layaknya bayi normal lainya, seperti emberian nutrisi yang adekuat, pencegahan hipotermi, pencegahan infeksi, dan lain lain.
  2. Lakukan konseling pada orang tua agar mereka menyadari bahwa kuning yang dialami bayinya bukan kuning biasa tetapi disebabakan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu.
  3. Lakukan inform consent dan inform choice untukdilakukan rujukan.
  4. Penatalaksanaan medisnya ialah dengan operasi elektif.




                                                                             
DAFTAR PUSTAKA

Nanny Lia Dewi,Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Nur Muslihatun,Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogyakarta: Fitramaya.
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah.
______http://azzahra-fat.blogspot.com/2013/05/obstruksi-billiaris.html.